Apapun Sakitnya, Insya Allah Sembuh

Kebiasaan buruk merokok bisa memicu terbentuknya oksidan atau radikal bebas. Sebab dalam kandungan rokok itu terdapat produktivitas H2O2 meningkat secara drastis.

Jika hal itu terjadi, antioksidan akan menurun. Zat racun di dalam rokok, seperti H2O2 akan merusak spektrin (kulit sel darah merah) bahkan deformabilitas (elastisitas) eritrosit menurun tajam.

Jika eritrosit tidak elastis maka ia tidak mampu melewati mikrovaskuler (kapiler). Akibatnya terjadi gangguan oksigenasi sel. Seperti yang dipaparkan oleh Wahyudi Widada, S.Kep, M.Ked., alumni S2 bidang llmu Kedokteran Dasar (Patobiologi) Program Pascasarjana, Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur tahun 2010 lalu.

Menurutnya, dalam kajian ilmiahnya itu mengatakan bahwa terapi mengeluarkan darah dari permukaan kulit atau bekam merupakan cara pengobatan yang sangat hebat. Prinsip kerjanya mengeluarkan darah dari area tertentu melalui media punggung atau bagian lainnya.

Ketika darah dihisap keluar melalui alat maka kandungan sel-sel darah yang rusak akan diganti (regenerasi sel darah merah) oleh ginjal dan sumsum tulang. Dalam tesis yang dibuat tahun 2009 lalu, bekam bisa menyetimulasi produksi eritrosit baru dan mengganti eritrosit lama yang dikikis karena terpapar oksidan. Jenis penelitian yang pernah dilakukan itu, lanjut dia, bersifat quasy experimental.

Pada penelitiannya, pembagian kelompok subjek penelitian dibagi menjadi dua. Pertama Kelompok K-0 sebagai kontrol. Caranya dilakukan dua kali pengambilan darah pada vena mediana cubiti. darah diambil sebanyak 4 mililiter (4 cc) yang dilakukan pada hari pertama dan hari ke-15.

Selanjutnya kelompok K-1 dilakukan sebagi kelompok perlakuan 15 menit sebelum bekam dan 15 hari setelah bekam diambil darah melalui vena mediana cubiti sebanyak 4 mililiter. Kesimpulan dari penelitian (tesis) dia selama ini mengungkapkan nilai deformabilitas eritrosit sebelum perlakuan terendah 85,39 persen dan tertinggi 99,05 persen serta rerata 93,27 persen.

Nilai deformabilitas eritrosit sesudah perlakuan adalah terendah 91,05 persen, tertinggi 99,56 persen serta rerata 96,72 persen. Selain niat yang kuat, dengan terapi bekam bisa mengurangi rasa kecanduan pada seseorang yang sudah lama ingin berhenti merokok.

Manfaat Hijamah

Sejumlah penelitian sudah dilakukan untuk mengetahui manfaat dari metode bekam. Salah satunya dilakukan terhadap 60 orang gemuk yang rutin melakukan bekam. Ternyata bekam bisa menurunkan tekanan darah dan kolesterol jahat serta meningkatkan kadar kolesterol baik.

Studi lain yang dimuat dalam Journal of the American Medical Association menyebutkan orang yang mendonasikan darahnya setiap enam bulan sekali lebih jarang terkena serangan jantung dan stroke. Para ahli menduga manfaat kesehatan tersebut karena kadar zat besi dalam darah berkurang.

Kadar zat besi yang tinggi terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Terapi sedot darah atau terapi oksidan menggunakan lintah yang sempat populer di Inggris juga diklaim bisa mengurangi rasa nyeri lutut akibat artritis.

Hasil penelitian lain menyebutkan, nyeri saraf akibat penyakit herpes bisa berkurang setelah dilakukan sedot darah atau berbekam. Sebagaimana hadis Nabi Muhammad yang sangat shahih bahwa;

Dari Abu Kabsyah al ‘Anmari RA: “Rasulullah SAW pernah dibekam (hijamah) pada bagian tengah kepalanya dan di antara kedua pundaknya.” Dan beliau bersabda: “Barangsiapa mengalirkan darah ini, maka tidak akan mudharat baginya untuk mengobati sesuatu dengan sesuatu” (Shahih Sunan Abu Dawud Nomor 3268, Jaami’ul Ushuul VII/541).

Rujukan Hadis
“Rasulullah SAW bersabda: ‘Tidak batal puasa orang yang muntah atau orang yang bermimpi (basah) dan tidak juga orang yang berhijamah” (HR. Abu Dawud, Ibnu Khuzaimah)

Dari Ibnu Abbas RA, berkata: “Rasulullah SAW berobat dengan hijamah ketika beliau sedang ihram” (HR. Bukhari). Dari Anas bin Malik RA, dia bercerita: “Nabi SAW pernah berhijamah ketika beliau tengah berihram karena rasa sakit yang beliau rasakan di kepalanya” (Shahih Ibnu Khuzaimah, karya Al A’zhami IV/187).

Dari Anas RA, berkata: “Bahwa Nabi SAW pernah berhijamah ketika beliau tengah berihram di bagian punggung kaki beliau karena rasa sakit yang ada padanya” (Shahih Ibnu Khuzaimah, karya Al A’zhami IV/187). Dari Ibnu Abbas RA, berkata: “Rasulullah SAW berobat dengan hijamah ketika beliau sedang puasa” (HR. Bukhari).

Dari Abdullah bin Buhainah RA, dia bercerita: “Rasulullah SAW berhijamah di bagian tengah kepalanya sedang beliau tengah berihram karena pusing yang beliau rasakan” (HR. Bukhari). Dari Jabir RA, dia bercerita: “Sesungguhnya Nabi SAW jatuh dari kuda beliau dan menimpa batang pohon, sehingga kaki beliau patah.” Waki’ RA berkata: “Sesungguhnya Nabi SAW berhijamah di bagian kaki yang terkilir” (Shahih Sunan Ibnu Majah)

Dari Jabir RA: “Nabi SAW pernah berhijamah karena kakinya tersandung/terkilir” (Shahih Ibnu Khuzaimah). Dari Anas bin Malik RA: “Bahwa Nabi SAW pernah berhijamah di kedua urat merih (vena jugularis atau jugular vein) dan punggung bagian atas” (HR. Abu Dawud)

0 Comments